Berita Artis Terkini — Banyak orang mengalami penurunan berat badan setelah putus cinta. Namun, apakah penurunan berat badan ini sehat?
“Benar bahwa banyak orang kehilangan berat badan selama stres [saat putus cinta]. Tapi, ada juga beberapa lain yang justru mengalami penambahan berat badan,” ujar psikolog Dan Guerra, mengutip Very Well Fit.
Penurunan dan penambahan berat badan setelah putus cinta, lanjut Guera, berkaitan dengan berbagai jenis metabolisme masing-masing individu. Hal ini juga berkaitan dengan bagaimana seseorang merespons stres secara psikologis.
Psikolog lain, Dana Gionta mengatakan, kesedihan dan depresi dapat memperlambat metabolisme tubuh. Dengan demikian, seseorang umumnya akan membutuhkan lebih sedikit makanan.
Selain itu, tingkat kecemasan seseorang saat putus cinta juga akan meningkat secara signifikan. Kecemasan menimbulkan sejumlah gangguan fisik, terutama pada sistem pencernaan, endokrin, dan sistem kardiovaskular.
Intinya, perubahan psikologis dan fisik yang terjadi selama putus cinta dapat dengan mudah mengubah kebiasaan makan, baik membuat nafsu makan berkurang atau sama sekali tak tergerak untuk makan.
Pertanyaannya kemudian, jika berat badan turun saat patah hati, apakah bisa Anda mempertahankan berat badan dan gaya hidup yang sama setelah masa stres hilang?
Gionta menjelaskan, jika patah hati menyebabkan penurunan berat badan, seseorang mungkin akan termotivasi untuk mempertahankan pola hidup yang diperlukan untuk tubuh yang lebih langsing.
“Tapi, jika Anda sebelumnya senang dengan berat badan Anda, dan Anda menjadi kurus karena stres, kemungkinan Anda akan kembali ke kebiasaan makan normal dan berat badan Anda naik kembali,” jelas Gionta.
Jika Anda ingin mempertahankan penurunan berat badan meski masa patah hati telah hilang, Anda bisa mengikuti beberapa tips berikut.
Menjadi egois
Perpisahan atau putus cinta akan memberi Anda lebih banyak waktu untuk fokus pada diri sendiri dan membangun kebiasaan yang lebih sehat.
“Mungkin putus cinta memang sulit. Tapi dengan beban yang telah berkurang ini, Anda akan lebih percaya diri dan menjaga kesehatan yang baik demi memasuki hubungan yang baru di masa depan,” kata Guera.
Guera menyarankan Anda meluangkan waktu untuk berolahraga. Olahraga ringan akan merangsang produksi hormon serotonin dan dopamin yang menimbulkan perasaan bahagia.
Perhatikan pola makan baru
Perhatikan pola makan baru Anda. Dengan demikian, Anda dapat mengevaluasi bagaimana pengaruhnya terhadap berat badan baru Anda. Gionta mengatakan, hal ini membantu untuk menentukan apa yang terbaik bagi Anda.
Konsumsi makanan dan camilan sehat
Nutrisi yang baik sangat penting selama periode stres. Lakukan yang terbaik untuk mempertahankan rutinitas makan yang sehat dan teratur. Gionta juga mengatakan bahwa penting untuk mengonsumsi protein yang cukup selama fase transisi ini.
Istirahat yang cukup
Beri waktu tidur yang cukup, setidaknya 7-8 jam setiap malam. Tidur yang cukup akan membantu Anda menurunkan berat badan.
Ingat-lah bahwa stres dapat memengaruhi tubuh dengan berbagai cara, termasuk salah satunya berat badan yang berfluktuasi selama periode stres akibat patah hati.